Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang), penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta), proses pengangkutan dilakukan pembuluh pengangkut yang terdiri dari xylem dan floem.Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air, dan unsur hara. Kecuali gas O2 dan CO2 zat diserap dalam bentuk larutan ion. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
Imbibisi Merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam. Diffusi Gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air. Osmosis Proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya. Keadaan tegang yang timbul antara dinding sel dengan dinding isi sel karena menyerap air disebut turgor, sedang tekanan yang ditimbulkan disebut tekanan turgor. Untuk sel tumbuhan bersifat selektif semipermiabel. Setiap sel hidup merupakan sistem osmotik. Jika sel ditempatkan dalam larutan yang lebih pekat (hipertonik) terhadap cairan sel, air dalam sel akan terhisap keluar sehingga menyebabkan sel mengkerut. Peristiwa ini disebut plasmolisis. Transport aktif Pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele. Pengangkutan Zat Melalui Xylem Pengangkutan zat pada tumbuhan dibedakan menjadi : 1. Pengangkutan vaskuler (intravaskuler) pengangkutan melalui berkas pembuluh pengangkut. 2. Pengangkutan ekstravaskuler : pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Di dalam akar pengangkutan ini melalui : - bulu akar pidermis à korteks à endodermis à xylem. Penganngkutan ekstravaskluler dibedakan :- transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan (dinding sel dan ruang antar sel)- transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral melalui bagian hidup dari sel tumbuhan (sitoplasma dan vakoula).Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh (trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel.Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding tabal dan membentuk suatu pembuluh.Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah.Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong)Proses pengangkutan air dan zat zat terlarut hingga sampai ke daun pada tumbuhan dipengaruhi oleh :- daya kapilaritas : pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air.- daya tekan akar : tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan tunggaknya.- daya hisap daun : disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan).- pengaruh sel-sel yang hidup Tumbuhan mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :1. Transpirasi : adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Transpirasi dipengaruhi oleh :Faktor luar, meliputi :- kelembaban udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan gutasi- suhu udara : semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.- intensitas cahaya : semakin banyak intensitas cahaya maka transpirasi semakin giat.- kecepatan angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.- kandungan air tanahFaktor dalam, meliputi :- ukuran (luas) daun- tebal tipisnya daun- ada tidaknya lapisan lilin pada permukaan daun- jumlah stomata- jumlah bulu akar (trikoma) Jadi semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut fotometer atau transpirometer.2. Gutasi : adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll) 3. Perdarahan : adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren. Pengangkutan Melalui Phloem Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil fotosintesis berupa larutan melalui phloem secara vaskuler ke seluruh bagian tubuh disebut translokasi. Untuk membuktikan adanya pengangkutan hasil fotosintesis melewati phloem dapat dilihat dari pada proses pencangkokan. Batang yang telah kehilangan kulit (phloem) mengalami hambatan pengangkutan akibat terjadinya timbunan makanan yang dapat memacu munculnya akar apabila bagian batang yang terkelupas kulitnya tertutup tanah yang selalu basah. Beberapa tumbuhan menyimpan hasil fotosintesis pada akarnya atau batangnya. Pada umumnya jaringan phloem tersusun oleh 4 komponen, yaitu :- buluh tapis- sel pengiring- parenkim phloem- serabut-serabut A. PENGERTIAN ENERGI
Energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Joule adalah satuan SI untuk energi, diambil dari jumlah yang diberikan pada suatu objek (melalui kerja mekanik) dengan memindahkannya sejauh 1 meter dengan gaya 1 newton. B. SUMBER ENERGI Fotosintesis adalah salah satu cara tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan energi. Fotosintesis adalah pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau melalui suatu proses biokimia pada klorofil dengan bantuan sinar matahari. Karena kemampuannya membuat makanan sendiri, tumbuhan hijau dikenal sebagai organisme autotrof.
Fotosintesis berasal dari kata foto yang artinya cahaya dan sintesis yang artinya penyusunan. Dengan kata lain, fotosintesis merupakan proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan bantuan energi cahaya. Fotosintesis hanya akan terjadi jika tumbuhan mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari lalu mengkonversikannya menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat. Secara sederhana, reaksi fotosintesis adalah seperti gambar di samping ini: 12H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O Selain karbohidrat, pada proses fotosintesis juga di hasilkan oksigen dan air. Itu sebabnya tubuhan hijau sangat efektif untuk menanggulagi polusi udara dan efek rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global. Seperti di sebutkan sebelumnya bahwa proses fotosintesis membutuhkan dua komponen utama, yaitu klorofil (zat hijau daun) dan cahaya matahari. Karena itu proses fotosintesis hanya terjadi pada siang hari dan hanya pada tumbuhan yang memiliki klorofil. Fungsi klorofil itu sendiri adalah untuk menyerap sinar matahari sehingga di sebut juga sebagai pigmen fotosintesis. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung klorofil. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Berdasarkan proses reaksinya, Fotosintesis di bagi menjadi 2, yaitu: 1. Reaksi Terang, yaitu reaksi fotosintesis dimana klorofil mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk ATP. Reaksi terang membutuhkan cahaya, karena itu harus terjadi di siang hari. 2. Reaksi Gelap, yaitu reaksi fotosintesis yang tidak membutuhkan cahaya. Pada reaksi gelap ini terjadi proses pembentukan karbohidrat melalui konversi CO2 dan air. Reaksi gelap terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan siklus Hatch-Slack. Faktor-faktor yang mempengaruhi Fotosintesis Proses fotosintesis di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Faktor internal tumbuhan , seperti translokasi karbohidrat, umur daun, ketersediaan nutrisi, kerusakan organ-organ tumbuhan yang berpengaruh pada proses fotosintesi seperti kerusakan pada daun, jumlah daun yang sedikit, dll. 2. Faktor Lingkungan, faktor lingkungan di kenal sebagai faktor pembatas atau faktor penghambat fotosintesis karena berpengaruh secara langsung terhadap laju fotosintesis. Berikut adalah beberapa faktor lingkungan yang menentukan laju fotosintesis:
Pada makhluk hidup heterotrof (makhluk hidup yang memanfaatkan sumber makanan organik/makhluk hidup yang tidak mampu mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik) energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi. Energi ini akan mengalami transformasi mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi energi panas dan energi kinetik/gerak dalam aktivitas makhluk hidup tersebut. Transformasi energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel. Transformasi energi dalam sel terjadi sebagai berikut
1. Transformasi Energi oleh Klorofil Klorofil adalah zat hijau daun yang terdapat dalam organel sel tumbuhan yang disebut kloroplas. Klorofil berfungsi dalam fotosintesis. Energi radiasi sinar matahari yang ditangkap oleh klorofil berfungsi melancarkan proses fotosintesis. Proses tersebut digunakan untuk mereaksikan CO2 dan H2O menjadi glukosa. Selain menjadi enerrgi kimia dalam glukosa, hasil reaksinya menghasilkan oksigen yang dapatdigunakan oleh tumbuhan untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang, dan bernapas. Jadi, energi radiasi matahari yang berbentuk energi cahaya diubah menjadi energi potensial dan energi kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat. Energi ini dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk beraktivitas (tumbuh dan berkembang) dan juga dimanfaatkan oleh makhluk hidup lain yang mengonsumsi tumbuhan tersebut. Akibatnya energi yang terdapat pada tumbuhan berpindah ke dalam tubuh makhluk hidup lainnya dan menjadi energi potensial. Di dalam tubuh makhluk hidup ini, energi akan ditransformasi kembali. 2. Transformasi energi oleh mitokondria Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran dalam respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia digunakan untuk mengubah karbohidrat, protein, dan lemak. Mitokondria banyak terdapat pada sel otot makhluk hidup dan sel saraf. Metabolisme sel adalah susunan dari proses kimia yang memungkinkan suatu organisme untuk merespon lingkungan, mengekstrak energi, tumbuh, berkembang biak serta mempertahankan dirinya. Proses metabolisme sel dikelompokkan ke dalam proses katabolik, yang terlibat dengan ekstraksi energi, dan proses anabolik, yang melibatkan penggunaan energi untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Dalam sel, asam nukleat, protein, karbohidrat dan lemak adalah molekul utama yang terlibat dalam metabolisme sel.
Asam nukleat Metabolisme sel adalah susunan dari proses kimia yang memungkinkan suatu organisme untuk merespon lingkungan, mengekstrak energi, tumbuh, berkembang biak serta mempertahankan dirinya Inti dari sel – dan kadang-kadang sitoplasma – mengandung asam nukleat, yang merupakan perpustakaan informasi yang mengarahkan serta menentukan fungsi utama dari sel. Ada dua jenis asam nukleat dalam sel: DNA serta RNA. DNA ditemukan dalam nukleus dan template dari mana RNA dibuat. RNA diubah untuk menjadi mRNA segera setelah itu dibuat, ia meninggalkan nukleus ke sitoplasma di mana ia digunakan untuk sintesis protein. Protein Sintesis protein terjadi di sitoplasma dan difasilitasi oleh mRNA yang menyediakan instruksi untuk membuat protein tertentu. Protein hanya rantai asam amino. Ketika tubuh mendorong proses anabolik dalam sel, sintesis protein meningkat, proses anabolik terhalang bila ada kekurangan protein dan asupan kalori. Ketika energi rendah dalam tubuh Anda, daripada membuat protein menggunakan energi yang tersedia, protein dapat dipecah untuk melepaskan energi untuk sel – sebuah proses katabolik. Karbohidrat Karbohidrat, atau pati, adalah sumber energi yang paling tersedia untuk tubuh, mereka dengan cepat dimetabolisme untuk melepaskan energi untuk tubuh. Panjang merantai atau kompleks karbohidrat juga dikenal sebagai polisakarida, mereka terdiri dari unit kecil yang disebut monosakarida. Glukosa adalah monosakarida yang lebih disukai dan yang paling penting dalam tubuh, monosakarida lain termasuk fruktosa dan galaktosa. Glikogen merupakan bentuk penyimpanan glukosa. Lemak Lemak yang terkandung dalam adiposit atau sel-sel lemak, terutama bentuk penyimpanan energi dalam tubuh. Setiap gram lemak menyediakan dua kali lebih banyak kalori protein atau karbohidrat. Lemak cenderung menumpuk di tubuh selama kondisi peningkatan kalori dan asupan lemak. Sebuah gaya hidup juga mendorong penumpukan lemak karena lebih sedikit energi yang digunakan oleh tubuh. Lemak dipecah saat tubuh mengalami kekurangan pemasokan karbohidrat atau pengalaman masalah dengan metabolisme karbohidrat. Diet untuk menurunkan berat badan adalah salah satu cara untuk membentuk ketidakcukupan karbohidrat, diabetes mellitus adalah gangguan yang paling penting dari metabolisme karbohidrat. Metabolisme dan Respirasi Sel Metabolisme mengacu pada semua reaksi kimia dalam tubuh yang baik membuat energi bagi tubuh untuk menggunakan atau yang membutuhkan energi untuk membangun sistem struktural dan fungsional. Respirasi selular adalah salah satu langkah dalam reaksi metabolisme yang menyediakan energi untuk digunakan oleh sel-sel tubuh. katabolisme Reaksi metabolik yang menciptakan energi disebut katabolisme. Proses ini dimulai selama proses pencernaan ketika nutrisi dipecah menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak yang dapat diserap ke dalam darah. Namun, mereka masih belum dalam bentuk kimia yang dapat digunakan pada tingkat sel. Mereka perlu diubah menjadi ATP. ATP ATP adalah singkatan dari adenosin trifosfat. ATP adalah bentuk energi kimia yang digunakan oleh setiap sel dalam tubuh. Seperti yang digunakan, itu rusak dan didaur ulang untuk digunakan lagi untuk produksi lebih ATP. Respirasi seluler Respirasi selular adalah proses metabolisme yang mengubah energi biokimia dari glukosa menjadi ATP. Hal ini dicapai melalui serangkaian reaksi kimia yang disebut reaksi oksidasi dan reduksi. Selama oksidasi, molekul kehilangan hidrogen dan elektron. Reduksi adalah reaksi yang berlawanan di mana molekul lain memperoleh hidrogen dan elektron. Respirasi selular adalah proses kimiawi yang rumit yang memiliki tiga fase: Glikolisis, Siklus Krebs dan rantai transpor elektron. Siklus Krebs Asetil-koenzim A memasuki mitokondria dari sel dan Siklus Krebs dimulai. Selama fase ini, asetil koenzim-A menggabungkan dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat, yang mengapa Siklus Krebs disebut juga siklus asam sitrat. Molekul-molekul asam sitrat melalui serangkaian reaksi di mana asam yang teroksidasi (kehilangan hidrogen) dan hidrogen ditangkap oleh koenzim. Hidrogen, dalam bentuk NADH dan FADH, memasuki tahap berikutnya. Sistem Transportasi Elektron Sistem transpor elektron adalah seri lain dari reaksi kimia di mana hidrogen kehilangan elektron dan mereka melampirkan protein yang disebut sitokrom. Pada setiap langkah dalam reaksi, sitokrom melalui reaksi oksidasi-reduksi yang memungkinkan masing-masing untuk memberikan elektronnya ke yang berikutnya dalam rantai. Setiap kali elektron ditransfer, energi kimia dilepaskan dalam bentuk ATP. Seperti elektron mencapai akhir dari sistem transportasi, mereka mengikat oksigen. Fakta menarik Selama latihan tubuh membutuhkan banyak energi dengan cepat dan meningkatkan respirasi selular untuk mengimbangi. Jika pasokan oksigen tidak cukup untuk bersaing dengan laju respirasi selular, hasilnya adalah piruvat yang tidak bisa bergerak ke tahap berikutnya. kelebihan piruvat Ini diubah menjadi asam laktat. Jumlah moderat asam laktat ekstra mudah disangga oleh tubuh tetapi jika terlalu banyak asam laktat terbentuk, mekanisme perlindungan kick-in. Hasilnya adalah peningkatan respirasi (sesak napas) dan penumpukan asam laktat pada otot, yang menyebabkan kelelahan otot dan sakit. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu: 1.1. Injesti Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya. 1.2. Pencernaan Mekanik Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita. 1.3. Pencernaan Kimiawi Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya adalah enzim. 1.4. Penyerapan Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi. 1.5. Penyingkiran Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi. 2. Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu: 2.1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus. 2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris) Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas. 3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia
Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar. Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar. 5. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan. Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya: 5.1. Gastritis Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi. 5.2. Hepatitis Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan. 5.3. Diare Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar. 5.4. Konstipasi Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah gangguan ini. 5.5. Apendisitis Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit. 5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini. 5.7. Maag Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya. 5.8. Keracunan Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus. 5.9. Tukak Lambung Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan rusak. 5.10. Malnutrisi (kurang gizi) Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak. Respirasi adalah proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. setiap makhluk hidup pasti melakukan proses ini. namun saya akan share secara umum saja proses pemecahan glukosa pada saat respirasi. glukosa merupakan sumber energi untuk setiap makhluk hidup. untuk memecah glukosa menjadi senyawa yang lebih sederhana itu membutuhkan beberapa proses. pada setiap proses itu menghasilkan energi yang digunakan untuk aktivitas makhluk hidup.
Proses tersebut adalah 1. Glikolisis glikolisis merupakan proses awal dari pemecahan glukosa menjadi energi pada proses respirasi aerob. proses ini berlangsung di dalam mitokondria. pada proses ini setiap 1 molekul glukosa akan menghasilkan 2 ATP dan 2 asam piruvat 2. Dekarboksilasi Oksidatif proses ini merupakan proses untuk mengubah asam pirufat menjadi asetil koA. pada proses ini menghasilkan 2 NADH dan asetilkoA. 3. Siklus Kreb siklus kreb ini merupakan proses untuk memecah atom H sehingga menghasilkan energi berupa 2 FADH dan 8 NADH serta 2 ATP 4. Transport Elektron proses ini merupakan proses akhir. proses ini digunakan untuk memecah NADH dan FADH menjadi ATP. setiap 1 NADH akan dihasilkan 2 ATP dan 1 FADH akan menghasilkan 3 ATP. pada proses akhir ini akan di hasilkan total 38 ATP dan 2 ATP digunakan untuk menembus dinding mitokondria jadi hasil bersih menjadi 36 ATP Demikianlah artikel singkat ini mengenai Pengertian Respirasi dan Proses Pembentukan ATP. Semoga bermanfaat. Terima Kasih Bernafas adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis meskipun dalam keadaan tertidur. Itu dikarenakan sistem pernafasan dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom. Proses bernafas melalui 2 tahapan/fase, yaitu fase inspirasi dan ekspirasi. FASE INSPIRASI
Fase ini berupa kontraksi otot antara tulang rusuk sehingga rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan dalam ronngga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar, sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk ke dalam paru-paru. FASE EKSPIRASI Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti turunnya tulang rusuk, sehingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan di luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya CO2 keluar. Kita dapat merasakan kebutuhan bernafas dengan cara menahan untuk tidak menghirup udara selama beberapa saat. Tentunya kita tidak dapat bertahan lama untuk tidak bernapas. Kamu dapat membuktikan bahwa hewan selalu membutuhkan udara untuk bernapas dengan cara memasukkan hewan kecil ke dalam wadah yang kedap udara. Setelah dibiarkan beberapa saat, maka hewan itu akan mati karena kehabisan oksigen. Dari hidung, udara terus masuk ke tenggorokan, kemudian ke dalam paru-paru. Akhirnya, udara akan mengalir sampai ke alveoli yang merupakan ujung dari saluran. Oksigen yang terkandung dalam alveolus bertukar dengan karbon dioksida yang terkandung dalam darah yang ada di pembuluh darah alveolus melalui proses difusi. Dalam darah, oksigen diikat oleh hemoglobin. Selanjutnya darah yang telah mengandung oksigen mengalir ke seluruh tubuh. Tahukah kamu untuk apa darah mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh? Oksigen diperlukan untuk proses respirasi sel-sel tubuh. Gas karbon dioksida yang dihasilkan selama proses respirasi sel tubuh akan ditukar dengan oksigen. Selanjutnya, darah mengangkut karbon dioksida untuk dikembalikan ke alveolus paru-paru dan akan dikeluarkan ke udara melalui hidung saat kamu mengeluarkan napas.Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat kamu mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi, hal yang perlu kamu ingat, bahwa udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil. 1. Jenis Pernapasan Berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian berikut. a) Pernapasan Dada Pernapasan dada terjadi karena otot antartulang rusuk berkontraksi sehingga rusuk terangkat dan akibatnya volume rongga dada membesar. Membesarnya rongga dada ini membuat tekanan dalam rongga dada mengecil dan paru-paru mengembang. Pada saat paru-paru mengembang, tekanan udara di luar lebih besar daripada di dalam paruparu, akibatnya udara masuk. Sebaliknya, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun. Akibatnya, volume rongga dada mengecil sehingga tekanan di dalamnya pun naik. Pada keadaan ini paru-paru mengempis sehingga udara keluar. b) Pernapasan Perut Pernapasan ini terjadi karena gerakan diafragma. Jika otot diafragma berkontraksi, rongga dada akan membesar dan paru-paru mengembang. Akibatnya, udara akan masuk ke dalam paru-paru. Saat otot diafragma relaksasi, diafragma kembali ke keadaan semula. Saat itu, rongga dada akan menyempit, mendorong paru-paru sehingga mengempis. Selanjutnya, udara dari paru-paru akan keluar. 2. Kapasitas Paru-paru Udara yang masuk dan keluar saat berlangsungnya proses pernapasan biasa dinamakan udara pernapasan atau volume udara tidal. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL.Jika kamu menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL. Udara ini dinamakan udara komplementer. Jika kamu mengembuskan napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun kamu telah mengeluarkan napas sekuatkuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Sekarang, kamu dapat menghitung kapasitas vital paru-paru. Kapasitas vital paru-paru adalah jumlah dari volume udara tidal, volume udara komplementer, dan volume udara suplementer. Selain itu, kamu juga dapat menghitung kapasitas total paru-paru yang merupakan jumlah dari kapasitas vital paru-paru dan udara residu. Read more: http://www.artikelbagus.com/2013/01/proses-pernapasan-manusia.html#ixzz3PE0i6HGy |